2. Bagaimana Cara Kerja Wiegend?

 

Cara Kerja Wiegand: Protokol Komunikasi untuk Sistem Keamanan


Protokol Wiegand adalah salah satu standar komunikasi yang paling banyak digunakan dalam sistem akses kontrol dan keamanan fisik. Dari pintu masuk gedung hingga sistem parkir otomatis, teknologi ini telah menjadi fondasi bagi berbagai perangkat keamanan selama beberapa dekade. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu Wiegand, bagaimana cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Protokol Wiegand

Protokol Wiegand adalah metode komunikasi data antara pembaca (reader) kartu akses dan panel kontrol dalam sistem akses kontrol. Standar ini menggunakan kabel untuk mentransfer data dalam bentuk sinyal digital. Teknologi ini dinamai dari penemunya, John R. Wiegand, yang menemukan efek magnetik unik pada kawat logam yang mendasari teknologi ini.

Meskipun protokol Wiegand awalnya dirancang untuk kartu akses berbasis kawat Wiegand, penggunaannya kini telah meluas ke berbagai perangkat seperti pembaca kartu RFID, keypad, dan perangkat biometrik.


Komponen Utama Sistem Wiegand

Sistem komunikasi Wiegand biasanya terdiri dari tiga komponen utama:

  1. Reader
    Pembaca kartu atau perangkat biometrik yang menerima input dari pengguna, seperti kartu RFID atau sidik jari.
  2. Panel Kontrol
    Unit pengendali yang memproses data dari reader dan menentukan apakah akses akan diberikan.
  3. Kabel Wiegand
    Kabel yang menghubungkan reader dengan panel kontrol, mentransfer data dalam format khusus.

Cara Kerja Protokol Wiegand

Proses komunikasi dalam protokol Wiegand melibatkan beberapa langkah utama:

1. Input Data

Pengguna menginteraksikan kartu, memasukkan PIN, atau menggunakan metode autentikasi lainnya pada reader.

2. Konversi Data

Reader mengkonversi data dari kartu atau perangkat biometrik menjadi sinyal digital dalam format Wiegand. Data ini biasanya terdiri dari bit biner (0 dan 1).

3. Pengiriman Sinyal

Data yang telah dikonversi dikirim melalui kabel Wiegand ke panel kontrol. Protokol ini menggunakan dua jalur data utama:

  • Data 0 (D0): Mengirimkan sinyal "0".
  • Data 1 (D1): Mengirimkan sinyal "1".

Sinyal dikirim secara berurutan sesuai dengan format data Wiegand, misalnya 26-bit atau 37-bit.

4. Pemrosesan Data

Panel kontrol menerima data biner dan memvalidasi informasi berdasarkan database pengguna. Jika data cocok, akses diberikan; jika tidak, akses ditolak.

5. Respon Output

Panel kontrol mengirimkan sinyal kembali ke reader, seperti lampu hijau untuk akses yang diberikan atau merah untuk akses yang ditolak.


Format Data Wiegand

Protokol Wiegand memiliki beberapa format data yang umum digunakan. Format ini menentukan jumlah bit yang dikirim antara reader dan panel kontrol.

1. Format 26-Bit

Format 26-bit adalah standar paling umum, terdiri dari:

  • 1 Bit Paritas Awal: Memastikan integritas data awal.
  • 8 Bit ID Fasilitas: Kode unik untuk lokasi atau organisasi.
  • 16 Bit ID Pengguna: Identitas spesifik pemegang kartu.
  • 1 Bit Paritas Akhir: Memastikan integritas data akhir.

2. Format 37-Bit

Format ini menawarkan lebih banyak kombinasi untuk mendukung jumlah pengguna yang lebih besar.

3. Format Kustom

Beberapa organisasi menggunakan format yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka untuk meningkatkan keamanan.


Kelebihan Protokol Wiegand

Wiegand memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya tetap relevan dalam sistem keamanan hingga saat ini:

1. Sederhana dan Stabil

Protokol ini mudah diimplementasikan dan menawarkan koneksi yang stabil tanpa memerlukan perangkat lunak kompleks.

2. Kompatibilitas Tinggi

Wiegand kompatibel dengan berbagai perangkat akses kontrol, termasuk pembaca kartu, biometrik, dan keypad.

3. Tidak Mudah Dihack Secara Jarak Jauh

Karena menggunakan kabel fisik untuk komunikasi, Wiegand tidak rentan terhadap serangan jaringan seperti peretasan Wi-Fi.

4. Dukungan Luas

Standar ini didukung oleh banyak produsen perangkat akses kontrol, menjadikannya solusi yang mudah diadopsi.


Kekurangan Protokol Wiegand

Namun, protokol ini juga memiliki beberapa keterbatasan:

1. Keamanan Data Rendah

Data yang dikirim melalui kabel Wiegand tidak dienkripsi, sehingga rentan terhadap penyadapan atau manipulasi jika kabel fisiknya terekspos.

2. Batasan Jarak

Protokol Wiegand hanya mendukung jarak komunikasi hingga 150 meter, yang bisa menjadi kendala untuk instalasi di area luas.

3. Format Data Terbatas

Format standar seperti 26-bit memiliki kombinasi ID yang terbatas, yang tidak cukup untuk organisasi dengan pengguna dalam jumlah besar.

4. Tidak Mendukung Komunikasi Dua Arah

Protokol ini hanya memungkinkan pengiriman data satu arah dari reader ke panel kontrol.


Perbandingan Wiegand dengan Protokol Modern

Seiring berkembangnya teknologi, protokol seperti OSDP (Open Supervised Device Protocol) mulai menggantikan Wiegand. Berikut adalah perbandingannya:

AspekWiegandOSDP
Keamanan Data        Tidak dienkripsi           Mendukung enkripsi AES
KomunikasiSatu arahDua arah
JarakMaks. 150 meterHingga 1.200 meter
KompleksitasSederhanaLebih kompleks tetapi fleksibel

Meskipun OSDP lebih canggih, Wiegand tetap menjadi pilihan bagi banyak organisasi karena kemudahan penggunaannya.


Aplikasi Protokol Wiegand

Protokol Wiegand banyak digunakan dalam berbagai aplikasi keamanan, termasuk:

1. Sistem Akses Gedung

Mengontrol akses ke pintu masuk dengan kartu RFID atau perangkat biometrik.

2. Sistem Parkir Otomatis

Memverifikasi kartu pengguna untuk masuk atau keluar area parkir.

3. Sistem Absensi

Menggunakan kartu akses untuk mencatat waktu kedatangan dan keberangkatan karyawan.

4. Keamanan Fasilitas Industri

Melindungi area sensitif seperti laboratorium atau ruang server.


Masa Depan Protokol Wiegand

Meskipun protokol ini mulai digantikan oleh teknologi yang lebih canggih seperti OSDP, Wiegand tetap relevan dalam aplikasi tertentu, terutama untuk instalasi kecil atau menengah. Pengembangan format data yang lebih panjang dan upaya untuk menambahkan enkripsi juga dapat memperpanjang umur teknologi ini.


Kesimpulan

Protokol Wiegand adalah standar komunikasi yang sederhana namun andal dalam sistem akses kontrol. Meskipun memiliki keterbatasan dalam hal keamanan dan fleksibilitas, protokol ini telah membuktikan kegunaannya selama bertahun-tahun.

Dengan memahami cara kerja Wiegand, organisasi dapat mengoptimalkan penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan keamanan mereka. Namun, seiring berkembangnya ancaman keamanan digital, beralih ke protokol yang lebih canggih seperti OSDP mungkin menjadi langkah bijak untuk masa depan.


SIMAK LEBIH LENGKAP NYA DISINI: simplo.id dan lumbatech.com

Komentar